Jumat, 13 Januari 2012

TRANSMISI TENAGA LISTRIK


 

 

 


BAB I

PENDAHULUAN
           
Tujuan Umum:
§ Mahasiswa dapat memahami komponen-komponen utama suatu saluran transmisi

Tujuan Khusus:
§ Mahasiswa dapat memahami pengertian dari sistem pembangkit tenaga listrik, sistem transmisi dan sistem distribusi
§ Mahasiswa mengenal saluran transmisi AC dan DC
§ Mahasiswa dapat mengenal komponen utama dari saluran transmisi

Sistem transmisi berfugsi menyalurkan tenaga listrik dari pusat pembangkit ke pusat beban melalui saluran transmisi, karena adakalanya pembangkit tenaga listrik dibagun ditempat yang jauh dari pusat-pusat beban (load centres).
Tegangan generator pada umumnya rendah antara 6 kV sampai 24 kV, maka tegangan ini biasanya dinaikan dengan pertolongan transformator daya ke tingkat tegangan yang lebih tinggi antara 30 kV sampai 500 kV (dibeberapa negara maju bahkan sudah sampai 1000 kV).
Tingkat tegangan yang lebih tinggi ini, selain untuk memperbesar daya hantar dari saluran yang berbanding lurus dengan kuadrat tegangan, juga memperkecil rugi-rugi daya dan jatuh tegangan pada saluran.
Penurunan tegangan dari tingkat tegangan transmisi pertama-pertama dilakukan pada gardu induk (GI), dimana tegangan diturunkan ke tegangan yang lebih rendah, misalnya dari 500 kV ke 150 kV atau dari 150 kV ke 70 kV. Kemudian penurunan kedua dilakukan pada gardu induk distribusi dari 150 kV ke 20 kV atau dari 70 kV ke 20 kV. Tegangan 20 kV ini disebut tegangan distribusi primer.
Ada dua kategori saluran transmisi , saluran udara (overhead lines) dan saluran kabel tanah (underground cable). Untuk saluran udara menyalurkan tenaga listrik melalui isolator-isolator, sedangkan saluran kabel tanah menalurkan tenaga listrik melalui kabel-kabel yang ditanam dibawah permukaan tanah. Kedua cara penyaluran diatas mempunyai untung dan ruginya. Dibandingkan dengan saluran udara, saluran bawah tanah tidak terpengaruh oleh cuaca buruk, taufan, hujan angin, bahaya petir. Lagi pula saluran bawah tanah lebih estetis karena tidak mengganggu pandangan. Karena itu saluran bawah tanah banyak digunakan di kota-kota besar. Namun biaya pembangunannya cukup mahal dibandingkan dengan saluran udara, dan perbaikannya lebih sukar bila terjadi gangguan hubungan singkat.


1.1 Saluran Transmisi AC atau DC 

Menurut jenisnya dikenal sistem arus bolak-balik (AC = Alternating Current) dan sistem (DC = Direct current). Didalam sistem AC penaikan dan penurunan tegangan mudah dilakukan yaitu dengan menggunakan transformator. Sistem AC terdiri dari satu fasa dan tiga fasa. Sistem tiga fasa mempunyai kelebihan dibandingkan sistem satu fasa karena,
  1. Daya yang disalurkan lebih besar
  2. Nilai sesaat (instantaneous value) konstan   
Terkait dengan keuntungan-keuntungannya, hampir seluruh penyaluran tenaga listrik di dunia dilakukan dengan arus bolak-balik. Namun , sejak bebrapa tahun terakhir ini penyaluran arus searah mulai dikembangkan di beberapa bagian dunia ini. Penyaluran DC mempunyai keuntungan seperti; isolasinya lebih sederhana, daya guna (effeciency) yang lebih tinggi dan faktor dayanya satu serta tidak adanya masalah stabilitas, sehingga dimungkinkan penyaluran jarak jauh, tetapi persoalan ekonominya masih harus diperhitungkan. Penyaluran tenaga listrik dengan sistem DC baru dapat dianggap ekonomis (dapat bersaing dengan sistem AC) bila jarak saluran udara lebih jauh antara 400 sampai 600 km, atau untuk saluran bawah tanah lebih panjang dari 50 km. Ini disebabkan karena biaya peralatan pengubah dari AC ke DC dan sebaliknya (converter & inverter equipment) mahal.


1.2 Tegangan Transmisi 
    
Untuk daya yang sama, maka daya guna penyaluran akan naik oleh karena rugi-rugi transmisi turun, apabila tegangan transmisi dinaikkan. Namun demikian, peningkatan tegangan transmisi berarti juga penaikan isolasi dan biaya peralatan GI. Oleh karena itu pemilihan tegangan transmisi dilakukan dengan memperhitungkan daya yang disalurkan, jumlah rangkaian, jarak penyaluran, keandalan (reliability).


1.3 Komponen- Komponen Utama dari
      Saluran Udara

Komponen-komponen utama dari saluran transmisi terdiri dari;
  1. Menaran transmisi atau tiang transmisi beserta pondasinya
  2. Isolator-isolator
  3. Kawat penghantar (conductor)
  4. Kawat tanah (ground wires)